Seiring bertambahnya usia, terdapat perubahan hidup yang semakin meningkatkan risiko depresi. Karenanya, kaum lansia merupakan kelompok yang paling rentan untuk mengalami depresi.
Orang yang depresi cenderung enggan untuk mencari bantuan karena mereka menganggap hal tersebut menguras energi dan harga diri mereka. Hal ini semakin diperparah untuk para lansia yang depresi. Para lansia dibesarkan di masa ketika penyakit mental sangat distigmatisasi. Mereka tidak percaya depresi adalah penyakit yang nyata, mereka terlalu bangga atau malu untuk meminta bantuan. Mereka bahkan takut untuk menjadi menjadi beban bagi keluarga mereka.
Meskipun demikian, kebersamaan dan dukungan dari orang terdekat berperan sangat penting untuk pemulihan para lansia yang depresi. Orang terdekat dapat membantu para lansia mengatasi gejala depresi dan mendapatkan kembali semangat hidup mereka.
Berikut hal yang bisa kita lakukan sebagai orang terdekat para lansia yang sedang depresi:
1. Menawarkan dukungan emosional.
Dengarkan mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Kita tidak perlu mencoba memberikan saran kepada mereka yang depresi; Kita hanya harus menjadi pendengar yang baik. Seringkali, tindakan sederhana berbicara sambil bertatap muka dapat sangat membantu seseorang yang menderita depresi. Dorong para lansia yang depresi untuk berbicara tentang perasaannya, dan dengarkanlah tanpa menghakimi mereka.
2. Tawarkan harapan. Bantu mereka menemukan professional yang ahli di bidangnya dan pastikan bahwa mereka mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Temani mereka selama melakukan pertemuan dengan professional dan pastikan mereka melakukan hal sesuai jadwal dan perawatan yang telah diresepkan.
3. Ajaklah mereka keluar.
Kemungkinan untuk mengalami depresi semakin berkurang ketika tubuh dan pikiran tetap aktif. Ajaklah mereka untuk melakukan aktivitas yang dulu mereka pernah sukai seperti, sekedar berjalan-jalan, menonton bioskop, berekreasi, melukis, menyanyi — apa pun yang dapat memberikan rangsangan secara mental atau fisik kepada mereka.
4. Jadwalkan untuk mengikuti aktivitas sosial secara teratur.
Orang yang depresi sering kali merasa lebih baik ketika berada di sekitar orang lain. Temani mereka untuk menghadiri acara sesama lansia atau bergabung dengan komunitas sejenis. Hal ini dapat membantu mengatasi perasaan terisolasi dan kesepian yang dialami.
5. Ajak mereka untuk menjalani pola hidup yang sehat.
Pola makan yang buruk dapat memperburuk depresi, jadi pastikan mereka makan makanan yang bergizi, dengan buah, sayuran, dan protein sehat setiap kali makan. Serta, ingatkan dan ajak mereka untuk berolahraga ringan secara teratur.
Selain hal di atas, kalian sebaiknya tidak melakukan ini ketika menghadapi lansia yang sedang depresi:
1. Mengkritik perasaan mereka.
Depresi mempersulit seseorang untuk terhubung secara emosional dengan siapa pun, bahkan dengan orang yang mereka cintai. Kita benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya telah mereka alami dan rasakan. Janganlah memperparah hal tersebut dengan mengkritik perasaan mereka.
2. Merasa bahwa kita bisa menyembuhkan depresi.
Sadarilah bahwa mendukung tidak berarti menyelesaikan masalah mereka. Kita tidak dapat menyelamatkan seseorang dari depresi atau memperbaiki masalah mereka. Tidak ada seorang pun yang dapat disalahkan atas depresi yang seseorang orang alami atau bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka. Meskipun kita dapat menawarkan kebersamaan dan dukungan, pada akhirnya pemulihan ada di tangan mereka yang depresi. Seseorang dengan depresi seringkali membutuhkan perawatan - dan itu hanya dapat diberikan oleh profesional yang ahli di bidangnya.
3. Menyerah.
Sangat mudah bereaksi negatif terhadap mereka yang tidak ingin mendapatkan bantuan. Tapi tetaplah bersama mereka dan pertahankan komunikasi. Teruslah mendorong mereka untuk mendapatkan bantuan. Ingatlah untuk selalu bersikap suportif dengan terus memberikan dorongan dan harapan.
Menjadi pendengar yang penuh kasih sayang dan pengertian, jauh lebih baik daripada mereka yang memberi nasihat.
Kesimpulannya, jika para lansia terdekat kita mengalami depresi, kita dapat membuat perbedaan dengan menawarkan dukungan emosional. Dengarkan orang mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Kita tidak perlu mencoba untuk "memperbaiki" depresi; hanya berada di sana untuk mendengarkan sudah cukup. Janganlah mengkritik perasaan mereka, tetapi tunjukkan kenyataan dan tawarkan harapan. Kita juga dapat membantu dengan memastikan bahwa mereka telah mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Bantu mereka menemukan profesional yang ahli di bidangnya, temani mereka ke pertemuan, dan tawarkan dukungan moral.
Comments