Seiring dengan meningkatnya jumlah populasi lansia dunia, peran lansia dalam komunitas dan ekonomi semakin mendapat perhatian dari berbagai organisasi kesehatan. Lain dari stigma bahwa lansia sudah tidak mampu menjalankan berbagai aktivitas produktif, masa lansia dipandang dapat memberikan pengaruh yang unik dibandingkan kelompok usia lainnya. Lansia secara umum memiliki kemampuan, pengetahuan, kebijaksanaan, dan pengalaman yang tidak dimiliki populasi yang lebih muda. Tentunya, kesempatan untuk terlibat dalam masyarakat tidak terlepas dari faktor kesehatan individu, baik secara fisik maupun mental. Untuk itu, konsep productive healthy ageing, atau penuaan yang sehat dan produktif pun diperkenalkan untuk mempromosikan kesejahteraan lansia.
Menurut Public Health England, penuaan yang sehat dan produktif didukung oleh berbagai faktor yang mencakup kemampuan finansial, fisik, serta kesehatan mental. Salah satu faktor yang mendukung kemampuan-kemampuan ini adalah hubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan kebutuhan manusia untuk terhubung dengan orang lain sepanjang hidupnya. Aspek ini dapat dilihat dari adanya akses terhadap dukungan sosial, memiliki pertemanan yang berkualitas, serta relasi yang dekat dengan keluarga.
Selain berhubungan dengan usia yang lebih panjang lebih panjang, berbagai penelitian juga menemukan bahwa lansia dengan hubungan sosial yang berkualitas dapat menghadapi berbagai masalah fisik dengan lebih baik. Lebih lanjut, partisipasi aktif dalam kelompok-kelompok sosial juga memegang peran kunci dalam mencegah depresi serta pengurangan fungsi kognitif. Adanya jaringan sosial juga dapat memberikan lansia ruang untuk melakukan hal-hal yang mereka sukai sambil memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Jika dilihat dari perspektif perkembangan psikologis manusia, ketersediaan hubungan sosial dapat mendukung tugas perkembangan lansia untuk membagikan kebijaksanaannya. Sebaliknya, kurangnya hubungan sosial yang bermakna ditemukan berhubungan dengan berkurangnya kualitas hidup dan pola hidup tidak sehat yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Tantangan yang dihadapi lansia dalam memenuhi kebutuhan hubungan sosial
Walaupun terdapat berbagai manfaat dari hubungan sosial terhadap kesehatan lansia, tidak dapat dimungkiri bahwa lansia kerap kali mengalami berbagai perpisahan dengan orang-orang tersayangnya. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kontak sosial, perasaan kesepian dan dikucilkan. Berikut adalah hal-hal yang umumnya menjadi penghambat bagi lansia untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka:
Keterbatasan mobilitas. Lansia umumnya mengalami berbagai penurunan dalam kesehatan fisiknya. Salah satu dampaknya adalah kesulitan untuk bergerak dan untuk melakukan perjalanan secara mandiri. Hal ini dapat menjadi tantangan ketika sumber dukungan sosial yang mereka miliki berada di luar rumah.
Berkurangnya kemampuan berinteraksi. Dalam berkomunikasi dengan orang lain, lansia seringkali merasa tidak nyaman karena mengalami pengurangan fungsi pendengaran dan penglihatan. Pengalaman ini dapat menimbulkan perasaan kurang percaya diri hingga enggan melakukan interaksi.
Perasaan membebani orang lain. Walaupun umumnya lansia ingin dipandang sebagai orang yang mandiri, mereka juga membutuhkan bantuan dan perhatian dari orang lain. Pandangan ini dapat menimbulkan rasa sungkan untuk sekadar menghubungi keluarganya. Beberapa lansia juga dapat merasa ditinggalkan dan tidak dilibatkan oleh keluarga, sehingga mereka memilih untuk melakukan berbagai hal sendiri.
Hal yang dapat dilakukan lansia untuk menjaga hubungan sosial
Terlepas dari berbagai tantangan di atas, keterhubungan sosial tetap perlu diupayakan untuk mencegah kesepian dan meningkatkan kesejahteraan hidup lansia. Aktivitas yang dapat dilakukan lansia untuk mendukung relasi sosial adalah sebagai berikut:
Mengikuti kegiatan relawan. Selama lansia masih mampu secara fisik, salah satu cara untuk mempertahankan koneksi ini adalah dengan membantu suatu komunitas di sekitar. Selain itu, lansia dapat bertemu dengan orang lain dengan minat dan kemampuan yang serupa. Hal ini dapat membantu mereka membagikan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki.
Gunakan teknologi. Komunikasi tatap muka terkadang sulit untuk dilakukan, khususnya jika lansia tinggal jauh dari sanak saudara ataupun teman-teman. Untuk mempertahankan keterhubungan sosial, lansia dapat mempelajari penggunaan teknologi, seperti aplikasi media sosial atau berkirim surat elektronik.
Melibatkan diri dalam komunitas. Perasaan keterikatan dengan suatu kelompok atau komunitas, juga perasaan diperhatikan dan memperhatikan orang lain dapat membangun hubungan yang berkualitas. Keterlibatan dengan komunitas juga mendukung adanya interaksi dengan orang yang memiliki kondisi serupa.
Melihat pentingnya menjaga hubungan sosial dalam menjaga produktivitas dan kesehatan lansia, hal ini tentunya harus menjadi perhatian kita dalam membantu lansia di sekitar kita. Oleh karena itu, Sahabat Lansia bisa membantu mereka dengan menjaga interaksi berkualitas dengan mereka dan memperkenalkan komunitas-komunitas yang sesuai dengan minat mereka.
Referensi:
Haslam, C. (2016). Social connectedness and health in later life. Retrieved from https://psychology.org.au/inpsych/2016/december/haslam
Morgan, T., Wiles, J., Park, H., Moeke-Maxwell, T., Dewes, O., & Black, S. et al. (2019). Social connectedness: what matters to older people?. Ageing And Society, 1-19. doi: 10.1017/s0144686x1900165x
O’Rourke, H., Collins, L., & Sidani, S. (2018). Interventions to address social connectedness and loneliness for older adults: a scoping review. BMC Geriatrics, 18(1). doi: 10.1186/s12877-018-0897-x
Papalia, D. & Martorell, G. (20XX). Experiencing human development (13th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Public Health England. (2017). Productive healthy ageing and musculoskeletal (MSK) health. Retrieved from https://www.gov.uk/government/publications/productive-healthy-ageing-and-musculoskeletal-health/productive-healthy-ageing-and-musculoskeletal-msk-health
Shah, K. (2015). Social connectedness: A key to healthy aging. Retrieved from https://www.healthinaging.org/blog/social-connectedness-a-key-to-healthy-aging/
Comments